permisiiiii..

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
hanya manusia biasa yang tidak sempurna tapi selalu ingin sesuatu yang luar biasa meskipun sampai harus ke luar angkasa.

Senin, 13 Februari 2012

Sah-sah Saja, Asalkan Tidak Sampai Fitnah

Peraturan :
Pada tulisan kali ini, jika kalian menemukan kata sah-sah saja, kalian boleh melanjutkan membaca kemudian hanya menebak-nebak akhir dari tulisan ini. Namun jika kalian sudah menemukan kata tidak sah, kalian harus berhenti membaca. Setuju?

Manusia secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang besar serta mampu berpikir hal-hal yang bahkan tidak mampu dilihatnya secara kasat mata. Itulah gunanya akal pikiran kita. Dampak dari itu semua, akhirnya manusia hanya mampu memikirkan hal-hal yang memang tidak mampu dilihatnya. Terlebih hal-hal yang amat diinginkan untuk diketahui.
Itu sah-sah saja.
Menjadi bermasalah adalah saat manusia sudah tidak mau lagi berpikir tentang apa yang tidak mampu dilihatnya dan kemudian manusia mengambil jalan pintas untuk itu. Berasumsi.
Itu sah-sah saja.
Menjadi semakin bermasalah adalah ketika asumsi yang dipakai adalah asumsi yang dasar pemikiriannya lemah, atau bahkan tidak berdasar. Ya, berandai.
Itu juga sah-sah saja.
Bentuk pengandaian ini akan menjadi masalah jika apa yang diandaikan oleh satu manusia salah diinterpretasikan oleh manusia yang lainnya.
Itu masih sah-sah saja.
Tetapi jika salah interpretasi ini menyebabkan masalah lain yang jauh lebih besar, ini baru tidak bisa dibilang sah-sah saja. Inilah buah pikiran yang berujung pada terjadinya masalah. Untuk kasus ini gw menyebutnya dengan nama prasangka buruk. Su'udzon bahasa Arabnya.
Itu jelas tidak sah.

------Ini bukan bagian yang boleh kalian baca.
Kalau ini dilanjutkan, prasangka buruk akan berubah menjadi hal yang lebih buruk. 
Fitnah.