Sidang Tugas Akhir, TA, adalah momen paling menentukan dalam
perubahan status pendidikan seseorang. Ketika seorang mahasiswa telah lulus
dalam Sidang TA-nya, nama panjang mereka akan bertambah panjang dengan
embel-embel sarjana di belakangnya.
Tapi sebelum sidang, di Program Studi Teknik Sipil ITB, ada
tahap yang dinamakan seminar. Mahasiswa yang telah melaksanakan Seminar TA
adalah mahasiswa yang sudah (sangat) dekat dengan Sidang TA. Seminar TA yang
sudah gw jalani minggu lalu hanya dapat dihadiri oleh dua dari tiga orang dosen
penguji karena salah satunya berhalangan hadir. Dosen penguji gw adalah Pak
Er*a, Pak End*a, dan Pak Edw**d. Karena Pak Edw**d tidak dapat hadir, maka
beliau meminta gw untuk seminar susulan dengan beliau. Berikut sepenggal kisahnya…
Selasa, 5 Juni 2012
(Percakapan via telepon)
Briawan : Lif, Pak Edw**d tiba-tiba
minta seminarnya malam ini. Soalnya rabu doi mau naik gunung. Gimana? Lo bisa
ga? Kapan lo pulang dari Tangerang?
Gw (Alif) : Jam berapa? Dimana? Gw sih baru
pulang jam 4 sore dari sini. Kira-kira jam 7 atau 8 malem lah gw sampe Bandung.
Gimana?
Briawan : Yaudah, entar gw sampein ke
doi. Tapi lo siap kan kalo seminar malem ini? Di Ruang Sidang ya!
Gw :
Siaaap…
Tapi takdir berkehendak lain. Gw baru sampe kampus (Jl. Ganeca
No. 10 Bandung) jam setengah 9 malam. Dengan tergesa-gesa, gw langsung berlari
ke Ruang Sidang.
Briawan : Yah, Lif, Pak Edw**dnya baru
aja pergi. Ini gw baru beres banget, dan katanya lo seminarnya besok aja. Doi
ngga mau kemaleman soalnya hari ini ulang tahun istrinya katanya.
Gw : (tertawa sejenak, lalu
kembali ke realita) Oh, yaudah. Entar gw ngehubungin doi langsung lah..
Rabu, 6 Juni 2012
(Percakapan via layanan pesan singkat)
Gw : Selamat pagi, Pak Edw**d.
Saya Alif, mohon maaf, pak, semalam saya baru sampai Bandung jam 20.30 sehingga
tidak sempat bertemu bapak. Bagaimana kalau hari ini, pak? Apakah bapak ada
waktu untuk seminar susulan saya hari ini? Terima kasih sebelumnya, pak.
Pak Edw**d : Jam & tempat yang sama dengan
Briawan hari ini. Coba koordinasi dengan yang bersangkutan bagaimana
menanganinya kemarin.
Gw : Baik, pak. Jam 7 malam
di Ruang Sidang ya, pak. Sama seperti Briawan tadi malam. Bagaimana, pak?
Pak Edw**d : OK. Tadinya saya mau ikut Upacara HUT
Soekarno CXI di Gn. Galunggung. Namun batal, karena sesuatu hal.
Lalu tibalah
saat yang dinanti-nanti.
(Masih
percakapan via layanan pesan singkat)
Gw : Selamat malam, Pak
Edw**d. Sekedar mengingatkan kalau seminar susulan saya malam ini jam 7 di
Ruang Sidang. Terima kasih, pak.
Satu jam
kemudian…
(Masih
percakapan via layanan pesan singkat)
Gw : Maaf Pak Edw**d,
apakah bapak jadi datang malam ini untuk menjadi penguji seminar Tugas Akhir
saya? Terima kasih, pak.
Satu jam kemudian, gw memutuskan untuk menelepon sang bapak
dengan harapan beliau akan ingat kalau ada seorang mahasiswa yang menunggu
kedatangannya di Ruang Sidang pada jam 9 malam, seorang diri. SEORANG DIRI dan
TIDAK DIANGKAT.
Akhirnya gw pulang ke kosan dengan tangan hampa (sebenernya
bawa laptop, draft proposal, dan segala perangkat seminar, sih..)
Kamis, 7 Juni 2012
(Jam 00.00, percakapan via layanan pesan singkat)
Pak Edw**d : Alif, sorry. Apakah bisa diundur ke pagi
ini di Jakarta atau sore di Bandung lagi? Saya ke Jakarta jam 04.00 tapi harus
ke Bali take-off jam 19.00 dari Husein Sastranegara Bandung.
Gw : (wah, Jakarta? Gak
masuk akal..) Kira-kira yang paling memungkinkan sih sore ini di Bandung, pak.
Waktunya mungkin sebisanya bapak aja. Kira-kira setelah bapak dari Jakarta dan
masih ada cukup waktu untuk siap-siap ke Bali. Mengenai ruangan akan saya
usahakan. Tapi jika tidak dapat ruangan dari TU mungkin kita dapat menggunakan
studio TA di dekat HMS. Bagaimana, pak?
Pak Edw**d : OK. I’ll keep you informed of my
schedule. TA, bro!
Hah? Apa gw
salah baca sms, ya? Pake bro-bro-an segala nih bapak.
(Jam 12.15,
percakapan via layanan pesan singkat)
Pak Edw**d : Saya menuju Hotel Mandarin. Ada meeting jam
1 PM, setelah itu naik Travel CityTr*ns. Saya infokan nanti, ya Alif!
Gw : Baik, pak.
Jam 16.50, dan
belum ada kabar lagi dari beliau.
(Jam 16.55,
percakapan via layanan pesan singkat)
Gw : Maaf Pak Edw**d,
apakah masih memungkinkan saya seminar di depan bapak hari ini? Mengingat bapak
harus mengejar pesawat malam ini. Terima kasih, pak.
Pak Edw**d : Saya sudah di Cikampek, masuk Bandung
19.02. Apa yang terjadi terhadap Alif kalau saya baru efektif di Bandung pada
hari Selasa 12 Juni?
Gw : Sebenarnya saya masih
bisa melanjutkan TA saya meskipun baru bisa seminar dengan bapak hari selasa.
Tapi mungkin yang saya kerjakan pada TA saya hanya berdasarkan rekomendasi pada
seminar dengan Pak Er*a dan Pak End*a kemarin. Jika bapak tidak berkeberatan
dengan hal ini, maka saya akan melanjutkan TA saya hingga 12 Juni nanti akan
saya presentasikan progress-nya kepada bapak. Bagaimana kira-kira, pak?
Pak Edw**d : OK, sebagai tambahan, silahkan berkomunikasi
dengan rekanmu Briawan tentang apa saja yang saya tanyakan/komentari.
Point-point yang saya tanyakan, carikan kemiripannya dengan kasus yang Alif
bahas dalam TA.
Sampai jumpa
pada saat Ujian Sarjana.
Dan gw ngakak seketika, hahahahahahahaha. Seminar gw selesai hanya dengan sms???