permisiiiii..

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
hanya manusia biasa yang tidak sempurna tapi selalu ingin sesuatu yang luar biasa meskipun sampai harus ke luar angkasa.

Kamis, 16 Desember 2010

Carpe Diem; Seize the Day;

Adalah suatu frase dalam bahasa latin yang artinya "Petiklah Hari".
Sedangkan dalam kalimat aslinya berbunyi :

"carpe diem, quam minimum credula postero"
artinya : "Petiklah hari dan percayalah sesedikit mungkin akan hari esok."

Maksud kata-kata ini adalah orang dianjurkan untuk hidup memanfaatkan hari ini secara lebih optimal tidak menunda sesuatu untuk hari esok. Dengan demikian kita lebih dapat memanfaatkan waktu yang ada secara optimal.

Kata-kata tadi merupakan sebuah kutipan dari film yang sudah lama aku tonton. Sekitar 7 tahun yang lalu, dalam pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), aku dipertontonkan film Dead Poets Society. Sebuah film (menurutku luar biasa) yang disutradarai oleh Peter Weir dan diperankan oleh aktor kawakan Robin Williams. Bercerita tentang seorang guru bernama John Keating yang menginspirasikan siswa-siswanya untuk mencintai karya sastra dan menghargai hidup.

Latar film ini adalah sebuah sekolah berasrama homo-gender. Yak, homo-gender! Aku juga merasa aneh dengan istilah ini. Tapi tak apa lah.. toh ini istilah yang kubuat sendiri. Jadi kalian terima saja ya..hehe.

Maksud homo-gender di sini adalah siswa yang diterima dan mampu belajar di sekolah ini hanyalah siswa dari satu jenis kelamin yang sama, yang dalam hal ini adalah laki-laki. Jadi bisa kita bayangkan bahwa dari latarnya saja sudah menimbulkan konflik karena sekolah seperti itu tidaklah seperti sekolah pada umumnya dan skenarionya pun dibuat demikian.

John Keating hadir sebagai seorang guru baru di sekolah Welton Academy dengan membawa sebuah napas baru dalam dunia pembelajaran. Bagaimana tidak, berikut sebuah kutipan dari adegan film ini :

[Keating stands on his desk]
John Keating: Why do I stand up here? Anybody?
Dalton: To feel taller!
John Keating: No!
[Dings a bell with his foot]
John Keating: Thank you for playing Mr. Dalton. I stand upon my desk to remind myself that we must constantly look at things in a different way.

Dan ketika itu, akademi ini sangat menjunjung tinggi tradisi kaku yang sudah dilakukan secara turun-temurun sejak dulu sehingga wajar saja saat Keating mengajar dengan cara yang berbeda dia langsung dianggap buruk (meskipun akhirnya menjadi baik) oleh pihak sekolah yang notabene adalah pelaku tradisi dan menjaganya hingga guru baru ini datang.

Jadi intinya,
kapan kita (mau) berubah?
kapan kita (mau) berhasil?
kapan kita (mau) bermanfaat untuk orang lain?

Jawabannya : HARI INI.
*setidaknya kita (mau)

Carpe Diem; Seize the Day; 
Raihlah Harimu!

2 komentar: